- Ketika
ada seseorang yang dengan sengaja mengumpulkan data misal seluruh data pribadi konsumen suatu produk maka fasilitas teknologi sistem informasi bisa disalahgunakan untuk dapat
dikumpulkan dengan cara diretas.
- Kepentingan
kelompok juga dapat menjadi alasan penyalahgunaan fasilitas teknologi sistem
informasi seperti memanipulasi hasil pemilu. Maka untuk itu banyak cara
dilakukan termasuk penyalahgunaan fasilitas teknologi.
Kurangnya pengawasan dari orang tua dalam mendampingi
anak-anaknya menggunakan layanan telematika.
2. Bagaimana cara menanggulangi gangguan-gangguan yang muncul karena penyalahgunaan fasilitas teknologi sistem informasi? Jelaskan!
Pembatasan konten-konten sebagai peran pemerintah yang diperbolehkan
beredar di kalangan masyarakat melalui fasilitas telematika.
Hal ini
merupakan bagian dari pemerintah dimana dengan adanya kebijakan
pembatasan konten dewasa maupun konten yang bersifat SARA supaya setiap
konten yang diakses oleh masyarakat adalah konten yang positif dan
bermanfaat.
- Diberikan penyuluhan sedini mungkin tentang penggunaan
telematika secara bijak untuk menghindari dari hal-hal yang menyalahi
aturan.
- Dilakukannya pengawasam dari orang tua dalam mendampingi anak-anaknya dalam menggunakan layanan teknologi sistem informasi
- Merekrut orang yang ahli dan berpengalaman dalam menangani kasus penyalahgunaan fasilitas teknologi sistem informasi.
- Mencari celah keamanan yang berhasil ditembus lalu menanganinya sendiri
dan juga dengan cara melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang
berwajib sesuai dengan UU yang berlaku.
3. Sebutkan salah satu kasus yang terjadi berkaitan dengan penyalahgunaan fasilitas teknologi sistem informasi, beri tanggapan akan hal tersebut!
Dunia perbankan melalui Internet (e-banking) Indonesia dikejutkan oleh
ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada
majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat
situs asli tapi palsu layanan internet banking Bank Central Asia, (BCA).
Steven membeli domain- domain dengan nama mirip http://www.klikbca.com
(situs asli Internet banking BCA), yaitu domain http://www.klik-bca.com,
kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com, dan klikbac.com.
Isi
situs-situs plesetan ini nyaris sama. Jika nasabah BCA salah mengetik
situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang
dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor
identitas personal (PIN) dapat diketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah
BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para
webmaster di Indonesia, (http://www.webmaster.or.id) membuat situs
plesetan tersebut bertujuan agar publik berhati- hati dan tidak ceroboh
saat melakukan pengetikan alamat situs (typo site), bukan untuk mengeruk
keuntungan.
0 komentar:
Posting Komentar